Cara uji coba formula lem bersama supplier lem yang perlu anda ketahui

Uji coba suatu material lem diperlukan bagi kebanyakan pabrik plywood untuk mendapatkan material lem yang sesuai dengan kemauan dan kemampuan pabrik. Tentu saja kemauan pabrik menyangkut kualitas lem untuk melengketkan plywood dengan harga yang lebih murah. Sedangkan bagi supplier lem kesempatan ini akan dijadikan sebuah kesempatan promosi untuk produk material lem agar memperluas usaha mereka dalam distribusi lem, selanjutnya bagi pihak supplier lem juga menjadi ajang demonstrasi kualitas produk yang ditawarkan. Umumnya pihak lem membawa sendiri material lem yang akan diuji coba kan ke pabrik, sementara pihak pabrik menyediakan sarana mesin dan bahan baku plywood untuk aplikasi lem supplier. Dalam hal penyediaan material lem ini pihak pabrik tidak perlu membayar material lem yang digunakan untuk uji coba. Untuk mengetahui bagaimana proses uji coba lem yang dilakukan pihak pabrik plywood dengan supplier lem plywood, mari ikuti ulasan dibawah ini

Cara uji coba formula lem bersama supplier lem yang perlu anda ketahui


Cara uji coba formula lem bersama supplier lem yang perlu anda ketahui

 


1. Tahap persiapan

Persiapan ini biasanya dilakukan setelah adanya proses surat menyurat antara kedua pihak yang membicarakan kapan waktu yang tepat untuk uji coba. Dalam uji coba biasanya pihak supplier lem diwakili oleh teknisi mereka yang ditunjuk untuk melakukan uji coba material lem plywood ke pabrik plywood yang ditunjuk. Sementara pihak pabrik diwakili oleh manager produksi yang mendelegasikan kepala bagian departemen quality control untuk mendampingi teknisi lem. Setelah waktu kunjungan ke pabrik disepakati, maka tahapan berikutnya mengadakan pertemuan untuk membahas rencana uji coba aplikasi lem. Rencana ini biasanya membicarakan :

  • Jam atau waktu uji coba lem : biasanya diambil antara jam 9 pagi hingga selesai
  • Type lem yang akan diuji : contohnya type lem T2 E1
  • Komposisi formula lem yang terdiri dari : Urea resin = 80 kg, Melamin resin = 20 kg, Catcher = 15 kg, Tepung = 24 kg, Hardeener 1 = 1 kg,  Hardeener 2 = 1,5 kg, Total formula = 142 kg
  • Persiapan bahan material lem : Dari pihak supplier menyiapkan material lem seperti  urea resin, melamin resin, catcher, tepung, dan hardeener, sementara pihak pabrik menyediakan bahan baku veneer plywood yang akan dijadikan sarana aplikasi pada proses uji coba ini
  • Persiapan alat : Alat yang perlu disiapkan oleh supplier lem antara lain Visco tester, kertas ph, thermo meter, dan alat lainnya yang diperlukan dalam pemeriksaan selama uji coba berlangsung. Sedangkan alat yang perlu disiapkan oleh pihak pabrik antara lain : timbangan material lem, mesin glue mixer, mesin glue soreader, mesin cold press, dan mesin hot press
  • Ukuran plywood yang akan dijadikan sarana uji coba lem yaitu lvl 13 mm c 1250 mm x 2450 mm
Baca juga : 

2. Proses pembuatan lem

Seperti biasanya proses pembuatan lem ini dimulai dengan penimbangan material lem dan pencampuran lem
  • Penimbangan lem dilakukan dengan cara menimbang urea resin sebanyak 80 kg, melamin resin sebanyak 20 kg,  catcher sebanyak 15 kg, tepung sebanyak 24 kg, hardeener 1 sebanyak 1 kg, dab gardeener 2 sebanyak 1,5 kg
  • Setelah semua material ditimbang, maka lakukan pencampuran lem dengan cara memasukkan urea resin, melamin resin dan catcher lalu aduk selama 4 menit, selanjutnya masukkan tepung dan aduk lagi campuran lem tersebut selama 4 menit, setelah tercampur rata tuangkan hardeener yang dilanjutkan dengan pengadukan selama 2 menit, sehingga total waktu pencampuran selama 8 menit

Baca juga : Glue mixing plywood pilihan

3. Pemeriksaan campuran lem

Lem yang sudah di campur di mesin glue mixer akan dilakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan campuran yang dibuat sesuai dan layak untuk digunakan di mesin glue spreader. Beberapa pemeriksaan yang dilakukan antara lain :
  • Pemeriksaan poise lem : Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan alat ukur viscotester untuk mengetahui kekentalan lem yang dibuat. Standard yang harus dipenuhi pada pemeriksaan ini adalah apabila lem yang dibuat mempunyai kekentalan antara 18 poise hingga 22 poise
  • Pemeriksaan kadar asam : pemeriksaan ini memakai kertas ph yang dicelupkan ke dalalam sample lem selama 15 detik, kemudian kertas ph diangkat dan di cocokkan dengan tabel kadar keasaman yang tertera pada pembungkusnya dimana pada bingkus tersebut tertera kode warna yang menunjukkan angka derajat keasaman lem. Sementara itu kriteria kelulusan kadar asam pada lem yang dibuat antara 5 sampai dengan 6
  • Pemeriksaan temperatur lem : Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan thermometer celup dengan cara mencelupkan thermometer ke dalam sample lem selama 15 detik dan lihat penunjuk yang tetera pada strip thermometer. Pemeriksaan ini untuk mengetahui tingginya temperatur lem yang dibuat dimana kriteria standard kelulusan temperatur lem ini adalah maksimum 30 derajat celcius
  • Pemeriksaan temperatur ruangan : Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui tingginya temperatur ruangan sekitar mesin glue mixer dimana pada pemeriksaan ini menggunakan thermometer laser atau thermo hunter yang ditembakkan di sekitar lokasi pembuatan lem. Cara mengetahui tingginya temperatur ruangan ini dengan cara melihat angka yang ditunjukkan pada mesin thermo hunter. Sedangkan standard temperatur ruangan yang harus dipenuhi maksimum 30 derajat celcius. Temperatur ruangan ini sebagai petunjuk untuk pengaturan penambahan dan pengurangan hardeener yang dituangkan dalam campuran lem yang dibuat, dimana apabila temperatur ruangan diatas 30 derajat, maka hardeener dikurangi sedangkan jika temperatur dibawah 30 derajat maka pemakaian hardeener ditambahkan

4. Penimbangan lem

Menimbang lem merupakan suatu keharusan bagi anda untuk melakukannya karena jika tidak anda timbang, maka anda tidak bisa mengetahui berapa kg lem yang anda gunakan untuk mengolesi veneer yang masuk ke mesin glue spreader. Selain daripada itu, menimbang lem jika anda lakukan dengan rutin dan benar maka anda tidak akan kuatir akan tebal tipisnya lem yang akan mempengaruhi keberhasilan proses perekatan lem, dimana pada penimbangan ini jika terlalu tebal akan menyebabkan prebonding tidak baik, padahal jika suatu plywood selepas mesin cold press kondisinya tidak lengket maka cacat plywood berupa blister akan menanti di belakang. Begitu juga apabila anda menimbang lem terlalu sedikit sehingga lem terlalu tipis maka plywood akan delaminasi. Yang terpenting lagi adalah pada penimbangan lem ini juga berdampak pada tingkat penghematan penggunaan lem, apabila lem terlalu tebal dan berat maka pemakaian lem anda terlalu boros. Hal ini akan mengakibatkan kerugian yang banyak pada pabrik anda, sebab seperti yang telah anda ketahui bahwasannya biaya terbesar kedua pada suatu pabrik plywood adalah biaya lem. Jadi alangkah baiknya jika anda menimbang lem sesuai dengan standard, maka kualitas plywood akan anda dapatkan sekaligus dengan penghematan pemakaian lem. Maka dari itu ketika diadakan uji coba ini hal yang perlu anda perhatikan adalah menimbang lem. Mengingat pentingnya penimbangan lem ini seharusnya anda terapkan dalam proses produksi secara rutin setiap pergantian lem dan pergantian ukuran. Penimbangan dilakukan dengan menggunakan timbangan digital dengan tingkat keakuratan dua digit gram pada timbangan yang anda pakai. Selain itu penimbangan harus mengikuti standard dosis lem dimana dosis atau berat labur lem ini ditentukan oleh lapisan yang dimasukkan melalui rubber roll mesin glue spreader
Uji coba ini diterapkan pada laminated veneer lumber dengan ukiran 13 mm 1250 mm x 2450 mm, dimana pada pembuatannya menerapkan metode dua kali proses yang didahului dengan membuag p1. P1 ini merupakan sebutan proses pertama dalam pembuatan lvl dimana pada proses ini merupakan pembuatan lapisan flatform lvl. Adapun komposisi lvl pada proses p1 ini terdiri dari short core 2,2 mm sebanyak 4 pcs, sehingga short core yang masuk mesin glue spreader adalah short core 2,2 mm, dengan standard dosis timbangan lemnya 28 gram per feet kuadrat, sedangkan pada proses kedua (p2), yang masuk mesin glue spreader adalah p1 dengan standard dosis lem 26 gram per feet kuadrat

Baca juga :

5. Pengecekan kadar air veneer

Veneer yang akan di lapisi dengan lem yang diuji coba dilakukan pengecekan kadar airnya, dimana standard kadar air mengacu pada veneer short core yang diaplikasikan ke lem dengan type 2 dengan standard kadar air (mc) 12% sampai dengan 14%. Jadi apabila kadar air veneer diatas 14% maka veneer dikeluarkan dan tidak boleh masuk mesin glue spreader

6. Penekanan di mesin cold press

Proses uji coba lem ini juga melewati mesin cold press, sehingga pengaturan tekanan dan waktu mesin cold press perlu anda setting dengan tekanan sebesar 9 kg, menggunakan waktu selama 40 menit. Tekanan dan waktu ini bisa melengketkan lvl yang di press. Yang terpenting dari proses ini adalah  bagaimana lvl yang di tekan mempunyai prebonding yang bagus

Baca juga :

7. Penekanan di mesin hot press

Salah satu proses yang terpenting untuk mengetahui keberhasilan dari uji coba lem ini adalah proses penekanan panas di mesin hot press. Pada tahapan ini pengaturan tekanan, waktu, dan temperatur mutlak diperlukan karena ini merupakan ajang pembuktian kelengketan dan kesesuaian kadar emisi dari lvl yang di press. Pada mesin hot press sebelum lvl dilakukan penekanan, maka terlebih dulu disetting tekanan atas 13,5 mpa, kemudian tekanan bawah 12,5 mpa. Sedangkan waktunya disetting pada saat proses p1 menggunakan settingan waktu 440 detik lalu pada saat proses p2 memakai settingan waktu selama 390 detik. Demikian pula untuk temperatur disetting 85 derajat celcius

Baca juga : Hot pressing plywood pilihan


8. Perlakuan setelah mesin hot press

Pada saat produk lvl keluar dari mesin hot press akan dilakukan pengetokan atau dipukul - pukul untuk mengetahui apakah lvl blister apa tidak, selain itu lvl juga diperlakukan secara khusus dengan diberi stick pada susunan setiap lembarnya. Lalu diangin anginkan menggunakan kipas. Hal ini bertujuan untuk menurunkan mc (kadar air) dan sekaligus menurunkan kadar emisi pada lvl yang dibuat

Baca juga : Penekanan dingin dan penekanan panas plywood pilihan


9. Pengambilan sample test

Pengambilan sample ini dilakukan untuk mengetahui hasil test laboratorium terutama hasil uji kadar emisi dan soaking atau kekuatan lengketnya. Pada saat selesai proses penyetikan dan pengkondisian dengan temperatur ruangan maka salah satu sample lvl diambil untuk dijadikan sample uji lanjutan di laboratorium. Sample ini diambil dari susunan lvl yang sudah disiapkan dan dipotong menjadi 4 bagian dengan ukuran 40 cm x 40 cm yang akan dibawa ke laboratorium untuk diuji emisi dan soakingnya. Apabila hasilnya bagus maka kemungkinan besar pabrik akan menggunakan lem yang diuji, sedangkan jika hasilnya kurang bagus dan tidak memenuhi persyaratan soaking dan emisinya maka akan dilakukan uji coba lanjutan dengan mengadakan beberpa perubahan komposisi lem yang akan diuji
Pada dasarnya pengujian ini bersifat biasa dimana pabrik memberikan kesempatan pada supplier lem untuk mendemonstrasikan produk lemnya di pabrik dengan harapan pabrik pembuat plywood akan menggunakan lem yang ditawarkan, sedangkan bagi pihak pabrik juga merupakan hal biasa dimana pabrik juga memerlukan diversifikasi lem sehingga mendatangkan supplier lem lain agar bisa masuk ke daftar supplier lem pabrik, dengan tujuan agar tidak terjadi keterlambatan dalam hal kebutuhan lem. Disamping itu pabrik juga akan lebih leluasa menggunakan lem yang sesuai dengan kualitas yang diinginkan

Baca juga : Cara membuat Laminated Veneer Lumber 13 mm agar bisa menembus pasaran ekspor

Demikian ulasan tentang cara uji coba lem dengan supplier lem, semoga dengan penjelasan ini bisa membantu anda dalam menentukan lem yang anda pakai pada proses pembuatan plywood
Semoga bermanfaat

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara uji coba formula lem bersama supplier lem yang perlu anda ketahui"

Posting Komentar