Tehnik perekatatan plywood pilihan dan permasalahannya

Merekatkan plywood memerlukan perhatian khusus terutama terhadap faktor penyebab ketidak rekatan plywood dalam pada beberapa bagian yang dilewati. Perekatan plywood melalui beberapa tahapan proses yang melewati bagian pencampuran lem di glue mixer, pelaburan lem dan penyusunan lapisan veneer pembentuk plywood di mesin glue spreader, Pengempaan dingin di bagian mesin cold press, Perbaikan plywood di depan mesin hot press, dan pengempaan panas yang dilakukan di mesin hot press. Apabila plywood pilihan melewati beberapa bagian tersebut tanpa ada permasalahan yang mengganggu maka sudah bisa dipastikan teknik perekatan plywood yang dilakukan berhasil. Untuk mengetahui beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam tehnik perekatan, mari ikuti ulasan dibawah ini

Tehnik perekatatan plywood pilihan dan permasalahannya

Tehnik perekatatan plywood pilihan dan permasalahannya

1. Glue

Glue adalah perekat yang digunakan untuk melengketkan lapisan veneer yang terdiri dari suatu campuran dari berbagai macam material penyusun campuran lem. Yang harus diperhatikan pada tahapan ini adalah :

Spreading harus rata dan semua permukaan harus kena lem.

Pada proses glue spreading bagian veneer yang masuk ke rubber roll mesin glue spreader harus terkena lem dengan rata, jika ada yang belang - belang tandanya tidak ada lem, maka harus diolesi dengan lem sampai tertutup kena lem semua
 

Glue harus bereaksi dengan baik

Glue yang dibuat dari pencampuran lem di mesin glue mixer harus bisa bereaksi dengan baik, ditandai dengan adanya pergerakan kenaikan poise lem yang dicheck menggunakan alat pengukur kekentalan lem yang disebut dengan viscotester, sehingga apabila ada pergerakan reaksi glue maka akan terdeteksi lebih awal dengan diperolehnya hasil pengecekan terhadap poise awal setelah lem selesai diberi hardeener, dimana poise awal yang diperlukan agar glue bereaksi dengan baik adalah 18 poise sampai dengan 22 poise.

Jika pemakaian lem tidak rata dan terlalu tebal akan mengakibatkan :

  • Angin mudah masuk.
  • Plywoood akan gelembung dan delaminasi.
  • Biaya tinggi.
  • Glue akan tembus ke permukaan face yang mengakibatkan face bercak – bercak hitam.
  • Plywood yang dipress akan lambat kering.

Kekuatan rekat terhadap bahan harus kuat

Kekuatan rekat yang dimaksud disini adalah prebonding yang bagus ketika plywood selepas dipress di mesin cold press


2. Jenis kayu

Berat jenis kayu semakin tinggi maka bonding semakin kuat , untuk berat jenis meranti = 0,4 – 0,6
Permukaan veneer harus halus, supaya lebih sedikit menggunakan lem jika permukaan veneer kasar akan mengakibatkan :

  • Banyak menggunakan lem.
  • Tekanan coldpress harus ditambah.
  • Kadar air harus cukup antara 5% - 10%, kadar air terlalu tinggi atau basah akan berakibat :
    1. Gelembung atau blister.
    2. Berkerut atau terlipat atau wrink.
  • Kadar air terlalu rendah atau kering akan banyak menggunakan lem, karena pori pori kayu banyak membuka dan peresapan tinggi.
  • Bila terjadi mc tinggi, maka sebaiknya press time coldpress diperpanjang.
  • Serat harus searah dan sama.
  • Bila kayu banyak mengandung minyak maka daya rekat tidak kuat dan bonding tidak bagus.

 

3. Glue spreading

  • Bila lem terlalu kurang mengakibatkan lem cepat kering dan bahan mudah terbuka.
  • Assembly time dibagi menjadi dua bagian :
    1. Open assembly time yaitu bahan dari glue spreader ke sebelum coldpress.
    2. Close assembly time yaitu bahan dari coldpress ke sebelum hotpress.
  • Assembly time terlalu lama atau panjang menyebabkan lem cepat kering atau mengeras.
  • Assembly time terlalu pendek atau cepat mengakibatkan lem kurang bereaksi dengan baik.

 

4. Coldpress tekanan harus rata.

  • Tekanan terlalu tinggi berakibat tebal berkurang dan lem semua masuk karena peresapan lem terlalu banyak ke pori- pori sehingga kekuatan daya rekat akan berkurang.
  • Tekanan terlalu rendah berakibat proses penyerapan lem ke dalam pori – pori tidak dapat berlangsung dengan baik sehingga kekuatan dan daya rekat banyak berkurang.

 

5. Temperatur

Pemakaian temperature hotpress tergantung pada jenis resin yang digunakan atau berhubungan dengan type lem :

  • Urea formaldehyde Resin (UF) / T2 = 97°c  s/d  104°c
  • Melamin formaldehyde resin (MUF) / T1 = 115°C s/d 125°C
  • Phenol formaldehyde resin (PF) / WBP = 125°C s/d 135°C
  • T15 (special FL) = 117°C s/d 123°C.

Jika temperature terlalu tinggi berakibat gelembung dan melengkung
Jika temperature terlalu rendah berakibat terjadi bercak hitam pada permukaan 3 ply (kadang juga dipengaruhi tersumbatnya steam ke platen).
 

6. Pressing time / waktu tekan hot press

Waktu yang digunakan untuk menekan hotpress harus memperhatikan :

  • Berapa detik panas dapat mencapai batas – batas yang diinginkan
  • Berapa lama panas berjalan merambat dari plat atas ke bawah sampai ke senter 3 ply

Semua yang dijelaskan diatas merupakan faktor yang harus diperhatikan agar teknik perekatan yang dilakukan berjalan dengan baik sehingga kualitas plywood akan bagus sampai pada proses finishing. Kunci keberhasilan proses produksi plywood ditentukan oleh berhasil tidaknya teknik perekatan plywood yang dilakukan

Semoga bermanfaat

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tehnik perekatatan plywood pilihan dan permasalahannya"

Posting Komentar